Sabtu, 29 September 2012

Tentang batrai laptop


Tentang Baterai Laptop


Beberapa orang berasumsi bahwa pada notebook, sumber kelistrikan primer adalah baterai notebook itu sendiri. Pada saat charger dikoneksikan dengan notebook, maka charger akan mengisi baterai, tapi sumber kelistrikan notebook tetaplah dari baterai, bukan listrik yang dikelola oleh charger. Sehingga orang berpendapat bahwa tetap perlu untuk menancapkan sumber listrik AC menggunakan charger selama berjam-jam, karena diasumsikan bahwa baterai tidak pernah mencapai kondisi penuh terisi; terus disedot oleh notebook.
Padahal, pada saat menancapkan sumber listrik AC menggunakan charger notebook itu saja, sumber kelistrikan notebook sudah berubah total, yang semula mengandalkan baterai, menjadi mengandalkan sumber listrik bolak-balik (AC). Jika tidak percaya, bisa dikroscek melalui tool Power Meter. Sistem operasi sendiri membedakan perlakuan antara notebook pada saat terkoneksi dengan listrik dan sumber listrik baterai notebook yang mandiri, seperti pada Windows yang dapat dilihat pada Power Managerment-nya. Atau setidaknya, rasakan perbedaan antara notebook pada saat tanpa terpasang charger dengan yang terpasang, maka pada saat terpasang charger, kondisi layar LCD akan jauh lebih terang. Ini terjadi karena pada saat tanpa sumber AC yang terpasang, maka mode power-save diaktifkan dengan tujuan memelihara konsumsi daya pada baterai.
Jika belum percaya, bahwa pada saat charger dipasang, baterai tidak lagi diandalkan sebagai sumber listrik, maka coba saja melepas baterai pada saat charger terpasang dan sistem operasi masih berjalan. Pasti didapati di mana proses tetap berjalan normal, yakni notebook tidak padam, yang secara langsung menunjukkan bahwa sumber kelistrikan notebook beralih dari baterai ke jaringan listrik AC pada saat charger dipasang.
Power Meter menyebutkan, pada kondisi baterai telah penuh, selebihnya proses charging telah berhenti dan sumber listrik tetaplah listrik AC, bukan baterai, itu berarti nyalanya notebook pada saat itu tidak akan mengurangi daya baterai, melainkan mengambil dari listrik yang sudah diolah oleh charger menjadi listrik searah (DC) yang siap dikonsumsi oleh notebook, sebagaimana listrik DC dari baterai.
Melepas beterai ketika terhubung dengan power listrik:
Pro:
• Melindungi siklus isi ulang
• Membiarkan baterai pada suhu rendah, sehingga memperlambat proses penuaan
Kontra:
• Kehilangan fungsi backup dari baterai ketika power listrik mati
• Data bisa hilang atau bahkan rusak jika tanpa fungsi backup power dari baterai
• Perlu UPS (uninterruptible power supply) untuk menggantikan fungsi backup
Membiarkan baterai terpasang:
Pro:
• Baterai berfungsi sebagai cadangan jika listrik tiba-tiba mati.
• Lebih mudah dan efisien untuk dibawa
• Baterai tidak perlu waktu penghangatan (seperti jika disimpan dilemari es)
Kontra:
• Kehilangan sebagian siklus isi ulang
• Suhu baterai meningkat dan mengakibatkan lebih cepat menurun kemampuannya
Memperpanjang Usia Baterai
* Kalibrasi baterai dengan ‘pakai habis’ setiap 30 kali pengisian untuk menjaga akurasi elemen didalam baterai. Pakai notebook hingga baterai habis terpakai sebelum dicharge.
* Hindari pengulangan ‘pakai habis’ yang teratur. Baterai Li-Ion lebih sedikit kehilangan kapasitas penyimpanan ketika dicharge sekalipun belum habis pakai.
* Lepas baterau dan simpan di tempat yang dingin dan kering. Level pengisian optimum adalah 40% untuk penyimpanan yang panjang. Menyimpan baterai dengan daya yang rendah akan menimbulkan kerusakan secara permanen. Karena itu, biasanya ketika membeli notebook baru, baterainya sudah terisi sekitar seperempat hingga setengah.
* Jika menyimpan baterai di lemari es, gunakan kantong plastik yang tertutup rapat untuk menghindari kelembaban. Biarkan baterai menghangat pada suhu ruangan sebelum dipakai atau menge-charge-nya.
## TAMBAHAN ##
1. Saat Pertama Kali Membeli Laptop, Ces Batrei Skitar 8 – 10 jam, karena batrei yg idak dipakai dalam jangka waktu lama (digudang) Sebaiknya Di cas terlebih dahulu..

2. Setiap Menggunakan Laptop lebih baek jika power adaptor tetap terpasang (di Cas terus) Karena batrei tipe-tipe BARU SEKARANG mempunyai CONTROLL BATTERY artinya “jika Full, batrei akan stop charging (stand by) jadi laptop otomatis langsung pakai power listrik, Dan Juga Tidak Membuat Batrei Soak/Kembung”.

3. Jangan Melakukan sistem CdC (Charge Discharge) = “Apabila batrei penuh cabut adaptor, Dan setelah habis pasang adaptor” .

4. Batrei jangan di KALIBRASI (pengosong isi batrei sampai habis 0%) karena banyak effeknya ke batrei (Cycle Count)

5. Jangan pernah LEPAS BATREI (baterei jgn disimpen, menggunakan power listrik langsung), apabila tiba2 listrik mati perangkat laptop terjadi konsleting (LCD,mobo,dll) dan mengakibatkan kerusakan laptop. Selain Itu batrei juga mengontrol arus listrik yg masuk sebelum ke perangkat yg laen.

6. 5 menit Sebelum Memakai laptop pasang adaptor, 5 menit setelah Laptop dimatikan cabut adaptor.

7. Saat Menggunakan Batrei (portabel/tanpa di cas), hindari (Maen Game,Putar DVD/CD,Software2 Grafis Tinggi ). Jika Masih Ada Power Listrk mendingan di cas aja.

KESIMPULAN
- Gunakan laptop seperti cara kerja PC, jika g ada listrik matikan saja
- Suatu Saat Kerja Batrei pasti akan menurun, Mending Rusak Batrei Daripada Rusak LAPTOP ato hardware lainnya..

TAMBAHAN :
- Apakah Batre Ane ada CONTROLL BATTERY?
kalo keluaran diatas tahun 1996 keatas pasti sudah ada

- Kenapa Harus Di Cas 8 jam dulu?
Charging awal minimal 8 jam, itu untuk mencapai tegangan floating battery.

- Kenapa 5 menit sesudah & sebelum?
Kalo 5 menit sesudah shutdown, ini untuk colling down aja.. sekaligus untuk tegangan floating ke battery. sebenernya ga apa2, tapi kalo saya membiasakan begitu.

- Kenapa ga boleh lepas Batre?
memang jaman dahulu battery tidak memliki controller floating, yang menyebabkan battery harus dicabut setelah penuh, tapi sekarang rata2 sudah menggunakan system itu.
mending battery dipasang aja ke laptop. lalu adaptornya jg wajib dipasang (adaptornya usahakan merek asli dari laptop).. yah kalo laptopnya sudah di shutdown cabut aja adptornya

ada pendapat aneh lagi..
“Jika battery sudah penuh, harus dicabut adaptornya”
Ini lebih parah lagi.. karena setiap battery itu memiliki cycle count.. semakin sering charging (pengisian) lalu discharging (pengosongan) akan mengurangi cycle count itu. jika cycle count nya sudah melebihi batas yang ditentukan, efeknya battery drop. Laptop lebih baik menggunakan battery dan charger di colok ke listrik. Karena produsen2 laptop memang menganjurkan demikian, dan sudah mendesign laptop seperti itu, jadi jika battery full biarin aja adaptornya dicolok ke listrik ga usah dicabut, karena battery2 laptop sudah memiliki controll battery jika sudah penuh akan stop charging.

- Baterai saya simpan (tidak dipasang di laptop) setelah beberapa waktu kok tidak bisa dipakai lagi. Karena KATA ORANG kalau baterai mau awet lebih baik dicabut :
Didalam BOARD BATTERY terdapat “self discharge/day” parameter dimana apabila battery tidak dipakai akan mengurangi “Current Capacity” di BOARD BATTERY , dimana ada minimum CURRENT CAPACITY yang di ijinkan oleh BOARD BATTERY. Apabila terlalu rendah maka BOARD BATTERY akan mengaktifkan SAFETY CIRCUIT, alias bunuh diri.

sumber :



Tidak ada komentar:

Posting Komentar